Paper
PENGENDALIAN BIAYA DAN JADUAL TERPADU
PADA PROYEK KONSTRUKSI
Oleh :
Hamdi M & Sigit
Hari P*)
*)Mahasiswa Program
Magister, Manajemen Konstruksi
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2011-2012
A. Latar
Belakang
Sumber
daya proyek khususnya proyek konstruksi terdiri dari material, tenaga kerja,
pendanaan, metode pelaksanaan dan peralatan. Sumber daya direncanakan untuk
mencapai sasaran proyek dengan batasan waktu, biaya dan mutu. Tantangan pada
pelaksanaan proydk adalah bagaimana merencanaakan jadual waktu yang efektif dan
perencanaan biaya yang efisien tanpa megurangi mutu. Waktu dan biaya merupakan
dua hal penting dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi selain mutu, karena
biaya yang akan dikeluarkan pada saat pelaksanaan sangat erat kaitannya dengan
waktu pelaksanaan pekerjaan.
Pembahasan
tetang pengendalian dalam penelitian ini dikaji secara deskriptif. Metode
pengendalian proyek yang digunakan adalah Metode Pengendalian Biaya dan Jadual
Terpadu (Earned Value). Metode ”Nilai Hasil” (Eaned Value) adalah sutau
metode pengendalian yang digunakan untuk mengendalikan biaya dan jadual proyek
secara terpadu. Metode ini memberikan informasi status kinerja proyek pada
suatu periode pelaporan dan memberikan informasi prediksi biaya yang dibutuhkan
dan waktu untuk penyelesaian seluruh pekerjaan berdasarkan indikator kinerja
saat pelaporan.
B. Tujuan
Penelitian
Bagaimana
melakukan pengendalian biaya dan jadual
secara terpadu pada proyek konstruksi yaitu Proyek Pembangunan Gedung
Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah di Denpasar.
C. Pembahasan
Sesuai
Kontrak pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah di Denpasar dijadualkan waku penyelesaiannya selama 127 hari kalender
(5 Bulan). Nilai pekerjaan Rp.
2,899,780,000.00 (Real Cost). Proyek ini dievaluasi pada akhir bulan
ke-3 (hari ke- 91) dari jangka waktu ditetapkan dalam kontrak selama 127 hari.
Data yang dikumpulkan meliputi dokumen Kontrak, khususnya tentang Rencana
Anggaran Biaya (RAB) dan Jadual Pelaksanaan. Data dari pelaksanaan proyek
meliputi Laporan kemajuan proyek dan Laporan Keuanfan proyek. Laporan-laporan
ini dikumpulakan dari mulai pelaksaan proyek sampai periode pelaporan.
1. Anggaran Biaya menurut Jadwal (Planned Value)
Perhitungan Anggaran Menurut Jadual/PV/ (BCWS) didapat dengan
merencanakan seluruh aktifitas proyek berdasarkan metode konstruksi yang
terpilih. Planed value ini dapat digambarkan seperti penjadualan dengan metode
kurva-S. Berikut adalah proporsi biaya pada periode bulanan yang diambil dari
penjadualan kurva-S yang disajikan
pada Tabel 1.
Tabel 1.
Bulan
|
Bulan
|
Planed Value
|
|
ke -
|
Per Bulan (Rp)
|
Kumulatif (Rp)
|
|
1
|
Agustus
|
126,894,372.80
|
126,894,372.80
|
2
|
September
|
336,084,502.00
|
462,978,874.80
|
3
|
Oktober
|
969,483,447.40
|
1,432,462,322.20
|
4
|
November
|
1,330,361,068.40
|
2,762,823,390.60
|
5
|
Desember
|
136,956,609.40
|
2,899,780,000.00
|
Sumber : Sagung
Arie Mahadewi, 2006
2.
Biaya
Aktual (Actual Cost)
Pengeluaran Biaya Aktual Pekerjaan (Actual Cost) sampai saat
pelaporan didapat dari laporan keuangan proyek dan disajikan pada Tabel
Tabel 2.
Bulan
|
Bulan
|
Actual Cost
|
|
ke -
|
Per Bulan ( Rp )
|
Kumulatif ( Rp )
|
|
1
|
Agustus
|
205,612,784.00
|
205,612,784.00
|
2
|
September
|
433,923,352.00
|
639,536,136.00
|
3
|
Oktober
|
720,218,469.00
|
1,359,754,605.00
|
4
|
November
|
||
5
|
Desember
|
Sumber : Sagung
Arie Mahadewi, 2006
3. Nilai Hasil (Earned Value)
Nilai
hasil (Earned Value) adalah hasil yang didapat berdasarakan pekerjaan
yang telah terselesaikan. dianggarkan dari pekerjaan yang telah diselesaikan.
Nilai hasil dihitung berdasarkan prosentase bobot yang didapat dikalikan dengan
total anggaran (nilai kontrak). Nilai hasil yang didapat sampai saat pelaporan
disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3.
Bulan
|
Bulan
|
Penyelesain
( % )
|
Earned Value
( Rp )
|
ke -
|
|||
1
|
Agustus
|
12.921
|
374,680,573.80
|
2
|
September
|
33.023
|
957,594,349.40
|
3
|
Oktober
|
47.406
|
1,374,669,707.00
|
4
|
November
|
||
5
|
Desember
|
Sumber: Sagung
Arie Mahadewi, 2006
Tabel 4. Status kinerja proyek saat pelaporan pada hari ke-91
Bulan
Ke-
|
Hari
Ke -
|
PV
|
EV
|
AC
|
CV
= EV-AC
|
SV
=EV-PV
|
CPI
=EV/AC
|
SPI
= WV/PV
|
(Milyar Rp.)
|
(Milyar Rp.)
|
(Milyar Rp.)
|
(Milyar Rp.)
|
(Milyar Rp.)
|
||||
1
|
28
|
0.1269
|
0.3747
|
0.2056
|
0.17
|
0.25
|
1.82
|
2.95
|
2
|
56
|
0.4630
|
0.9576
|
0.6395
|
0.32
|
0.49
|
1.50
|
2.07
|
3
|
91
|
1.4325
|
1.3747
|
1.3598
|
0.01
|
-0.06
|
1.01
|
0.96
|
4
|
112
|
2.7628
|
||||||
5
|
127
|
2.8998
|
Sumber :
analisis
Gbr Grafik “S” varian biaya dan waktu
terpadu saat pelaporan ke-91 hari
(sumber Analisis)
4. Proyeksi Pengeluaran Biaya dan Jangka
Waktu Penyelesaian Proyek
Berdasarkan nilai PV, EV dan AC saat pelaporan hari ke-91 dan
indikator CPI dan SPI yang diadapat sebelumnya dapat diprediksikan biaya yang
akan dikeluarkan dan waktu yang diperlukan untuk penyelesain seluruh pekerjaan,
yang disajikan pada Tabel 5.
Jika kinerja saat pelaporan tetap sama sampai sisa pekerjaan
terselesaikan, maka prediksi biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan (ETC) adalah
sebesar Rp. 2,8683 milyar yang berarti ada keuntungan atau masih dibawah rencana
anggaran (PV) yaitu sebesar Rp. 2,8998 milyar
Sedangkan perkiraan penyelesaian dari arpek jadual didapat
perkiraan waktu penyelesaian pekerjaan (EAS) adalah 129 hari, lebih lama dari
jadual rencana selama 127 hari. Ini berarti proyek akan mengalami keterlambatan
selama 2 hari. Gambaran perkiraan biaya dan waktu terpadu untuk menyelesaikan
proyek dapat dilihat pada Gambar Grafik “S”.
Tabel 5.Proyeksi Biaya (ETC) dan waktu (EAS) yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek.
Hari
Ke -
|
PV
|
EV
|
AC
|
CPI
|
SPI
|
ETC
|
EAC
|
Sisa Waktu
|
ETS
|
EAS
|
Rp. (Milyar)
|
Rp. (Milyar)
|
Rp. (Milyar)
|
Rp. (Milyar)
|
Rp. (Milyar)
|
(hari)
|
(hari)
|
(hari)
|
|||
28
|
0.1269
|
0.3747
|
0.2056
|
1.82
|
2.95
|
|||||
56
|
0.4630
|
0.9576
|
0.6395
|
1.50
|
2.07
|
|||||
91
|
1.4325
|
1.3747
|
1.3598
|
1.01
|
0.96
|
1.5086
|
2.8683
|
36
|
38
|
129
|
112
|
2.7628
|
|||||||||
127
|
2.8998
|
Sumber Analisis
Gbr
Grafik “S” Varain Biaya & Waktu terpadu saat pelaporan hari 91
Dan
perkiraan penyelesaian pekerjaan proyek
(Sumber
Analisis)
D. KESIMPULAN
Hasil
analisa dengan meggunakan metode Pengendalian Biaya dan Jadual terpadu (Earned
Value Concept) pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Instalasi
Rehabilitasi Medik RS. Sanglah Denpasar adalah :
1. Kinerja pelaksanaan proyek pada hari
ke-91 dari aspek biaya menunjukan pelaksanaan proyek ini memproleh keuntungan,
hal ini ditunjukkan dari indikator Cost Varian bernilai positif (Rp.
0,01 miliar) atau nilai Indek Kinerja Biaya (CPI) = 1,01 >1. Sedangjan dari
aspek jadual pelaksanaan proyek mengalami keterlambatan yang ditunjukkan oleh
indicator Cost Varian bernilai negative (Rp. -0,06 milyar) atau Indeks
Kinerja Jadual (SPI) = 0,96 <1.
2.
Jika
kinerja pelaksanan proyek pada pelaporan hari ke-91 berjalan tetap sama sampai
proyek selesai, perkiraan biaya yang dibutuhkan sebesar Rp.2,8683 milyar yang
berarti akan mendapatkan keuntungan karena masih dibawah rencana anggaran
sebesar Rp. 2,8998 milyar. Sedangkan dari aspek jadual, perkiraan untuk
menyelesaikan proyek adalah 129 hari, akan mengalami keterlambatan (terlambat 2
hari) dari jadual ditetapkan dalam kontrak selama 127 hari.
Sumber : Dari Berbagai Sumber..
Sumber : Dari Berbagai Sumber..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar